Selasa, 04 Desember 2012

Sistem Reproduksi


Motivasi: Menurut hasil sensus penduduk tahun 1971 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 119.208.229 jiwa, tahun 1980 sebanyak 147.490.298 jiwa, tahun 1990 sebanyak 179.378.946 jiwa, tahun 1995 sebanyak 197.754.808 jiwa, tahun 2000 sebanyak 205.132.458 jiwa, tahun 2005 sebanyak 218.868.791 jiwa dan tahun 2010 sebanyak 237 641 326 jiwa. [sumber BPS]. Sementara menurut BKKBN Pusat, penduduk Indonesia pada tahun 2011 sebanyak 241 juta jiwa, dan pada akhir 2012 diperkirakan mencapai 245 juta jiwa. Dari data tersebut, diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia selalu bertambah dari tahun ke tahun. Mengapa jumlah penduduk Indonesia selalu bertambah?

ORGAN REPRODUKSI PADA MANUSIA
Ditinjau dari jenis kelaminnya, manusia dapat dibedakan menjadi pria dan wanita. Pria dan wanita mempunyai organ reproduksi yang berbeda.
1. Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel kelamin dan pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi pria terdiri dari:
  1. Testis, Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Testis tersimpan dalam suatu kantong yang disebut skrotum atau kantong buah zakar. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron).
  2. Epididimis, sebagai tempat pematangan sperma.
  3. Vas defferens, vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan kantong sperma. Vas defferens berjumlah sepasang. Bagian ujungnya terletak di dalam kelenjar prostat.
  4. Vesikula seminalis, sebagai penampung spermatozoa dari testis
  5. Kelanjar prostat, sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari pengaruh luar.
  6. Kelenjar Cowpery, sebagai penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma keluar tubuh.
  7. Penis, di dalam penis terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma.
  8. Uretra, berfungsi membawa sperma dan urine keluar tubuh
2. Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi wanita terdiri dari:
  1. Ovarium, Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur. Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
  2. Oviduk, Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi bergerak ke rahim (uterus).
  3. Rahim ( Uterus ), Merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.
  4. Vagina, Vagina berfungsi sebagai organ tempat masuknya sperma dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
3. Proses Reproduksi pada Manusia
Pada saat tertentu manusia akan membentuk sel-sel kelamin (gamet). Sel-sel kelamin yang dibentuk seorang pria disebut sel mani (spermatozoa). Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis. Seorang pria dewasa menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma setiap hari.
Adapun sel-sel kelamin yang dibentuk oleh seorang wanita disebut sel telur (ovum)., sedangkan proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Seorang wanita mampu memproduksi sel telur (ovum) setelah masa puber (remaja awal) sampai dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun seorang wanita tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami menstruasi. Masa tersebut dinamakan menopause. Setelah sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak mengandung pembuluh darah. Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang masak dari ovarium.
Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi pembuahan. Pembuahan terjadi di oviduk. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telah menebal. Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari). Embrio di dalam rahim dilindungi selaput pembungkus berikut :
  1. Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya embrio. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.
  2. Korion, merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui plasenta.
  3. Sakus vitellinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.
  4. Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi. Waktu embrio berkembang, jaringan epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah yang berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.
Jika setelah ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah menebal dan mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi). Peristiwa tersebut terjadi pada wanita setiap ± 28 hari sekali. Luruhnya dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina.
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI
  1. Sifilis, Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
  2. Gonorhoe (kencing nanah), Gonorhoe (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonorhoe, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.
  3. Herpes Genetalis, Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.
  4. Keputihan (Flour Albus), disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri dan virus.
 Jawaban motivasi: jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah karena angka kelahiran yang lebih tinggi dibandingkan angka kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan untuk masukan dan kemajuan perkembangan blog "Adnan" dapat ditulis melalui komentar