Selasa, 04 Desember 2012

Sistem Koordinasi dan Alat Indra



Motivasi: Mengapa ketika tidur atau tidak sadar, jantung dan paru-paru manusia masih tetap bekerja?

A. SISTEM SARAF.
1. Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf disebut neuron. Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas bagian utama yaitu :

  • Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar, didalamnya terdapat nukleus dan sitoplasma yang didalamnya terdapat mitokondria yang berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan.
  • Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf menujuke badan sel saraf..
  • Akson atau neurit merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Di dalamnya terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Pertemuan antara serabut saraf dari sel saraf yang satu dengan serabut saraf dari sel saraf yang lain disebut sinapsis.Sinapsis juga sebagai penghubung antara ujung akson(neurit) salah satu sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf yang lain. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yangdisebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmitter yang dapat berupa asetilkolindan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
2. Macam-Macam Neuron
Menurut fungsinya,
  • Neuron sensorik juga disebut sel saraf indra, karena berfungsi meneruskan rangsang dari penerima (indra) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dandendritnya panjang.
  • Neuron motorik(sel saraf penggerak) berfungsi membawa impuls dari pusat saraf(otak) dan sumsum tulang belakang ke otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
  • Neuron asosiasi atau sel saraf penghubung banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neurontersebut berfungsi menghubungkan atau meneruskan impuls dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
3. Susunan Saraf Manusia.
Susunan saraf manusia terdiri dari saraf sadar dan saraf tak sadar.
a. Saraf Sadar
Sistem saraf sadar terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
1) Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
a) Otak
Terdapat di dalam rongga tengkorak, diselubungi oleh selaput yang disebut selaput meningesSelaput ini dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu lapisan terluar yang melekat pada tulang (duramater)lapisan tengah yang berbentuk sarang laba-laba (arachnoid)dan lapisan dalam yang melekat pada permukaan otak (piamater). Di antara arachnoid dan piamater terdapat ruang berisi cairan yang merupakan pelindung otak, jika terjadi benturan. Bagian-bagian otak meliputi otak besar(cerebrum), otak kecil (cerebelum), otak tengah (mesensefalon),dan sumsum lanjutan (medulla oblongata).
Otak besar mempunyai permukaan yang berlipat-lipat dan memiliki dua lapisan, yaitu lapisan tipis di bagian luar (korteks)dan lapisan tebal di bagian dalam (medulla). Korteks berwarna kelabu berisi badan sel saraf, sedangkan medulla berwarna putih berisi dendrit serta akson. Otak besar manusia mempunyai beberapa bagian dengan fungsi masing-masing. Otak besar bagian belakang merupakan pusat penglihatan, sedangkan bagian samping merupakan pusat pendengaran. Bagian tengah otak besar merupakan pusat pengatur kepekaan kulit dan otot yang berhubungan dengan rangsang panas, dingin, sentuhan,serta tekanan. Di bagian tengah dan belakang otak besar terdapat daerah sebagai pusat perkembangan kecerdasan, sikap, kepribadian, dan ingatan.
  • Otak kecil manusia adalah sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan sebagai pusat koordinasi kerja otot ketika bergerak. Otak kecil terdiri atas dua bagian, yaitu bagia kiri dan kanan dan dihubungkan oleh jembatan varol yangberfungsi untuk menghantarkanimpuls otot-otot bagian kanan dan kiri tubuh.varol. Bagian atas otak tengah merupakan pusat refleks mata dan pusat pendengaran.
  • Sumsum lanjutanmempunyai beberapa fungsi,yaitu sebagai pusat pengatur pernapasan, denyut jantung, suhu tubuh, serta pusat pelebaran dan penyempitan pembuluh darah.Sumsum lanjutan atau sumsum penghubung merupakan penghubung antara otak dengan sumsum tulang belakang.
b) Sumsum tulang belakang
Mempunyai dua fungsi utama,yaitu sebagai penghubung impuls yang berasal dari otak serta sebagai pusat gerak refleks. Sumsum tulang belakang (medulaspinalis) menempati rongga tulang belakang dan berbentuk memanjang. Selaput pembungkusnya sama seperti pada otak,terdiri atas duramaterarachnoid, dan piamater.Penampang melintang sumsum tulang belakang terbagi atas dua bagian, yaitu bagian dalam berwarna kelabu, banyak mengandung badan sel saraf dan sel saraf penghubung. Bagian luar berwarna putih, dan banyak mengandung serabut saraf
2) Sistem saraf tepi
Dibedakan menjadi saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang. Saraf otak adalah saraf yang keluar dari otak menuju alat-alat indra, menuju otot-otot dan kelenjar tertentu, terdiri atas 12 pasang. Saraf sumsum tulang belakang adalah saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang menuju alat alat gerak tubuh terdiri atas 31 pasang.Saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik dan motorik.
b. Saraf tak sadar (saraf otonom.)
Saraf tak sadar terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Kedua sistem saraf tersebut bekerja saling berlawanan.Sistem saraf simpatik mempunyai simpul saraf atau ganglion di sepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai ruas leher terbawah sampai dengan tulang ekor. Tiap simpul saraf saling berhubungan, sehingga menjadi dua deretan, yaitu deretan kiri dan kanan. Tiap simpul dihubungkan oleh sumsum tulang belakang.Dari tiap simpul terdapat saraf yang menuju ke organ organ.Sistem saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang salingberhubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.Fungsi saraf parasimpatik berlawanan dengan fungsi saraf simpatik.
Saraf simpatik mengendalikan: Membesarkan pupil, menghambat aliran ludah, mempercepat detak jantung, mengerutkan bronkus, menghambat peristaltis dan sekresi, menstimulasi perubahan glikogen ke glukosa, sekresi adrenalin dan nonadrenalin, menghambat kontraksi kandung kemih.
Saraf parasimpatik mengendalikan: Mengecilkan pupil, menstimulasi aliran ludah, memperlambat detak jantung, membesarkan bronkus, menstimulasi peristaltis dan sekresi, menstimulasi pelepasan bilus, mengerutkan kandung kemih.
4. Gerak Biasa dan Gerak Refleks
  • Gerak biasa. Gerak terjadi karena adanya perintah dari otak. Jalannya rangsang gerak biasa dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Rangsang —— Reseptor —— Saraf sensorik —— Otak ——Saraf motorik —— Efektor —— Gerakan
  • Gerak refleks. Terjadi dengan cepat sebagai reaksi otomatis terhadap rangsangan dari lingkungan, hanya dikendalikan oleh sumsum tulang belakang, sedangkan otak tidak terlibat. Jalan yang dilalui rangsang pada gerak refleks adalah sebagai berikut :
Rangsang — Reseptor — Saraf sensorik — Sumsum tulang belakang — Saraf motorik — Efektor— Gerakan
B. ALAT INDRA
Indra merupakan “jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia luar. Selain itu, dengan reseptor-reseptor yang ada pada masingmasing alat indra, manusia mampu mengadakan respons yang dapat dipergunakan sebagai upaya proteksi terhadap gangguan-gangguan dari luar tubuh.
1. INDRA PENGLIHAT (MATA)
Bagian bola mata:
  • Kornea, Sklera merupakan dinding yang terluar, keras dan putih, biasanya disebut bagian putih. Bagian depannya menonjol dan tembus cahaya (transparan) dinamakan kornea yang berfungsi membantu memfokuskan bayangan benda pada retina. Kornea mempunyai selaput tipis yang disebut konjungtiva.
  • Pupil, Lapisan kedua dari bola mata adalah koroid tmerupakan lapisan tengah disebut selaput darah karena banyak terdapat pembuluh-pembuluh darah kecuali pada bagian depan. Pada bagian depan lapisan tersebut sedikit terbuka disebut pupil, terletak tepat di belakang kornea bagian tengah.Apabila cahaya sangat terang atau kuat, pupil akan menyempit atau mengalami konstraksi, sebaliknya apabila cahaya redup, pupil akanmelebar atau mengalami dilatasi.
  • Lensa mata. Lensa mata berbentuk bikonveks, yang berfungsi untuk menempatkan bayangan agar jatuh pada bintik kuning. Kemampuan lensa mata untuk mengatur bayangan disebut daya akomodasi yaitu dengan cara mencembung dan memipih. Ruangan di antara lensa dan kornea berisi cairan encer yang disebut aqueous humor. Di bagian dalam bola mata berisi caira kental dan transparan. Substansi (bahan) inilah yang menyebabkan bola mata menjadi kukuh. Cairan ini disebut vitreous humor.
  • Retina. Merupakan lapisan yang sensitif terhadap cahaya, pada lapisan ini terdapat sel reseptor berbentuk batang yang peka terhadap cahaya yang terang dan dapat berbentuk kerucut yang peka terhadap cahaya yang terang dan dapat membedakan warna, sedangkan bagian retina yang tidak terdapat reseptor adalah bintik buta..
Mekanisme melihat
Jika suatu benda terkena cahaya, benda akan memantulkan berkas-berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya tersebut masuk melalui lensa mata serta bagian-bagian lainnya menuju ke retina. Pada mata yang normal, bayangan benda akan jatuh tepat di bintik kuning pada retina. Rangsangan cahaya yang diterima oleh retina tersebut selanjutnya akan diteruskan oleh urat saraf penglihatan kepusat penglihatan di otak untuk diinterpretasikan atau diterjemahkan. Akhirnya, kita dapat melihat benda tersebut.
2. Indra Pendengar dan Alat Keseimbangan
Telinga merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk mendengar suara atau bunyi. Suara yang dapat kita dengar adalah suara-suara yang memiliki frekuensi antara 20 Hz –20.000 Hz.
Bagian-bagian telinga
  • Telinga luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar, dan gendang telinga (membran timpani). Fungsi telinga luar adalah menangkap getaran bunyi.
  • Telinga bagian tengah mempunyai tiga macam tulang, yaitu tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.
  • Telinga bagian dalam tersusun atas dua bagian penting, yaitu: rumah siput dan saluran gelung. Saluran gelung terdiri atas tiga saluran yang saling terkait, dan mempunyai peranan dalam menjaga keseimbangan.
Mekanisme mendengar
Gelombang suara akan masuk ke telinga bagian luar melalui saluran pendengaran dan akhirnya sampai pada membran timpani. Gelombang suara ini menggetarkan membran dan tulang martil. Selanjutnya tulang landasan dan tulang sanggurdi ikut bergetar. Akhirnya tingkap bundar ikut bergetar juga. Getaran ini akan menggetarkan cairan didalam rumah siput. Cairan yang bergetar menstimulasi ujung-ujung saraf. Impuls dari ujung saraf ini diteruskan ke saraf pendengar di otak besar. Kekhususan pola impuls ditentukan oleh pola gelombang suara yang diterima. Otak besar menerima impuls ini, kemudianmenerjemahkannya dan kita mempersepsikannya sebagai suara.
Alat keseimbangan
Keseimbangan diatur oleh tiga saluran setengah lingkaran, pada pangkal saluran setengah lingkaran ini menggembung dan disebut ampula, pada ampula terdapat ujung-ujung saraf. Jika badan kita didorong ke kanan, maka kepala akan bergerak ke kiri, gerakan kepala menyebabkan endolimfe di dalam saluran setengah lingkaran bergetar. Ujung saraf pada ampula akan meneruskan getaran ke otak, dan otak memerintahkan otot-otot untuk bekerja menjaga keseimbangan
3. Indra Pembau / pencium ( hidung )
Di dalam rongga hidung bagian atas terdapat serabut-serabut saraf pembau dengan sel-sel pembau di ujungnya. Serabut-serabut saraf itu bergabung menjadi urat saraf pembau yang menuju pusat pembau diotak. Sel-sel pembau mempunyai rambut-rambut halus di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembap.Sel-sel pembau peka terhadap zat-zat kimia dalam udara (berupa gas atau uap)
4. Indra Pengecap ( lidah )
Terdapat pada kuncup kuncup pengecap pada lidah., yang berbentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga belakang. Kuncup pengecap pada lidah untuk masing-masing rasa tersebut terletak di daerah yang berbeda. Untuk cita rasa manis berada di bagian ujung lidah sedangkan depan lidah untuk rasa asin. Kuncup pengecap untuk rasa asam ada di sisi lidah. Adapun, kuncup pengecap untuk cita rasa pahit berada di bagian belakang lidah
5. Indra Peraba (kulit)
Pada kulit terdapat beberapa reseptor, yaitu:
  1. Reseptor tekanan (korpuskula pacini) dan sentuhan
  2. Reseptor rabaan (korpuskula meissner)
  3. Reseptor dingin (korpuskula krause)
  4. Reseptor panas (korpuskula ruffini)
C. GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI DAN INDRA
  1. Penyakit Parkinson. Penyakit ini disebabkan oleh berkurangnya dopamin, sehingga menimbulkan gejala gemetaran tangan, sulit bergerak, dan kekakuan otot. Penyakit ini biasanya menyerang orang-orang berusia di atas 40 tahun dan tidak mempengaruhi pendengaran, penglihatan dan intelegensi.
  2. Stroke (Cerebrovascular Accident). Stroke adalah kematian sel-sel otak disertai fungsinya karena terganggunya aliran darah di otak. Seringkali disebabkan oleh tekanan darah tinggi yangmenyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Selain itu, atheroskeosis juga dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak. Gejala penyakit ini bervariasi bergantung pada hebatnya stoke dan daerah otak yang terkena, misalnya pusing-pusing, sulit bicara, tidak melihat,pingsan, lumpuh sebelah, bahkan kematian.
  3. Rabies (Penyakit Anjing Gila). Disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh binatang yang sakit melalui luka gigitan. Virus masuk daritempat gigitan, bergerak emnuju otak dan medula spinalis melalui saraf perifer. Virus berkembang biak di susunan saraf pusat, kemudian turun ke kelenjar ludah. Setelah masa inkubasi 10 hari -1tahun, penderita menunjukkan gejala panas, cemas, keluar air ludah, kejang-kejang, dan sakit didaerah tenggorokan. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian. Penyakit ini dapat dicegah dan diobati dengan vaksinasi.
  4. Ayan (Epilepsi). Ditandai dengan timbulnya kejang-kejang yang tidak terkendali. Belum ada sebab yang jelas mengapa penyakit ini bisa timbul, diduga ada gangguan pada otak daerah motorik yang mengatur gerakan tubuh.
  5. Vertigo. Penderita penyakit ini akan merasakan pusing yang amat sangat disertai pandangan berputar. Vertigo diduga disebabkan oleh virus, namun para dokter lebih suka memberikan obat penenang maupun pereda nyeri daripada memberikan antibiotik anti virus.
  6. Tumor otak. Disebabkan oleh adanya pertumbuhan liardari sel-sel saraf, maupun jaringan penyokongnya. Adanya pertumbuhan tersebut mengakibatkan berbagai gangguan,mulai dari pusing-pusing, kesulitan berjalan, kehilangan memori/ingatan, sampai kematian.
  7. Miopi. Penyakit/kelainan tidak dapat melihat benda dengan jelas pada jarak jauh (rabun jauh), hanya bisa melihat benda dekat. Kelainan ini merupakan kelainan pada lensa yang berakomodasi terlalu kuat; bola mata penderita rabun jauh lebih panjang daripada mata normal dalam arah depan belakang. Keadaan ini diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa negatif (cekung)
  8. Hipermitropi. Penyakit/kelainan tidak dapat melihat benda padajarak dekat, hanya bisa melihat benda jauh (rabun dekat) .Kelainan ini disebabkan karena lensa berakomodasi terlalu lemah; bola mata penderita rabun dekat lebih pendek dalam arah depan belakang dibanding mata normal. Penderita ini dibantu dengan kacamata berlensa positif (cembung).
  9. Butawarna. Penyakit/kelainan tidak dapat membedakan warna akibat dari kurang atau tidak adanya sel-sel kerucut.
Jawaban motivasi: Jantung, paru-paru dan beberapa organ yang lain seperti organ pencernaan tetap dapat bekerja walaupun keadaan orang sedang tidak sadar misalnya sedang tidur karena organ-organ tersebut dikendalikan oleh sistem saraf tak sadar. Sehingga gerakannya tidak memerlukan kesadaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan untuk masukan dan kemajuan perkembangan blog "Adnan" dapat ditulis melalui komentar